TERASMAJALENGKA.COM – Padi menjadi salah satu sumber makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di pedesaan.
Sebagai negara agraris, sektor pertanian menjadi salah satu tulang punggung perekonomian, khususnya bagi para petani yang mengandalkan hasil panen sebagai sumber pendapatan utama.
Kabupaten Majalengka merupakan salah satu wilayah agraris di Jawa Barat yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian.
Mari simak grafik berikut untuk mengetahui tren produksi padi di Kabupaten Majalengka.
Berbagai Jenis Komoditi Pertanian di Kabupaten Majalengka
Berdasarkan data dari Open Data Kabupaten Majalengka pada kurun waktu 2018-2023, komoditas pertanian di Majalengka didominasi oleh padi dengan rata-rata produksi mencapai 708,183 ton per tahun.
Diikuti oleh komoditas jagung (131,921 ton/tahun) dan bawang merah (29,382 ton/tahun).
Sebaran Produksi Padi di Kabupaten Majalengka
Wilayah Majalengka bagian Utara merupakan kontributor terbesar dalam produksi padi.
Daerah tersebut memiliki area pertanian yang luas dan lahan subur yang mendukung tingginya produksi padi.
Luas area tanam yang besar juga merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi tingginya produksi padi di Majalengka.
Top Kecamatan Penyumbang Pangan Tertinggi
Grafik 3. Jumlah Produksi Padi Berdasarkan Kecamatan
Kecamatan seperti Kertajati, Ligung, dan Jatitujuh menjadi penyumbang utama dengan produksi yang secara konsisten tertinggi setiap tahunnya.
Pada tahun 2023, Kertajati sendiri menghasilkan sekitar 75,816 ton padi, diikuti Ligung dengan 63,437 ton.
Salah Satu Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Jumlah Produksi
Jika digambarkan dalam scatter plot, terdapat garis tren yang menunjukkan korelasi positif antara luas tanam padi dan jumlah produksi padi.
Artinya, semakin luas lahan yang digunakan untuk menanam padi, semakin tinggi jumlah produksi yang di hasilkan.
BACA JUGA: 5 Wisata Curug Di Majalengka Yang Pas Untuk Liburan, No.3 Bikin Takjub!
Kabupaten Majalengka masih memiliki jumlah produksi yang tinggi dalam sektor pertanian, terutama pada komoditas padi.
Luasnya area lahan pertanian menjadi salah satu faktor yang mendukung tingginya hasil produksi padi di daerah ini.
Meskipun komoditas padi tetap mendominasi dengan rata-rata produksi sebesar 708.183 ton per tahun dalam kurun waktu 2018-2023, tren produksi secara keseluruhan menunjukkan penurunan secara bertahap.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan ini termasuk cuaca ekstrem dan musim kemarau yang berkepanjangan,.
Hal tersebut yang menyebabkan banyak lahan sawah mengalami kekeringan bahkan tak sedikit yang mengalami gagal panen.
Selain itu, alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan perumahan turut memperburuk kondisi, mengurangi luas area tanam yang sebelumnya produktif.
Secara keseluruhan, meskipun Kabupaten Majalengka tetap memiliki potensi besar dalam produksi pangan, tren penurunan produksi padi ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan petani dan perlunya kebijakan yang menjaga keberlanjutan lahan pertanian.