TERASMAJALENGKA.COM – Pelatih Timnas Australia, Tony Popovic, memberikan pandangannya mengenai struktur kepelatihan baru Timnas Indonesia yang kini berada di bawah kendali Patrick Kluivert dan didampingi oleh asisten pelatih, Alex Pastoor.
Dalam analisisnya, Popovic mengaku sudah mempelajari gaya kepelatihan kedua sosok tersebut sebagai bagian dari strategi Australia menghormati lawan.
Namun, ia tak segan melontarkan komentar bernada meremehkan terhadap rekam jejak Patrick Kluivert.
Pendapat Tony Popovic Terhadap Pelatuh Baru Timnas Indonesia
Pelatih utama Socceroos menyebut bahwa Patrick Kluivert belum memiliki pengalaman kepelatihan yang panjang, terutama sebagai pelatih kepala.
Ia menyoroti karier Kluivert yang dianggap minim prestasi, di mana pengalaman melatihnya hanya mencakup tim nasional Curacao dan klub Adana Demirspor di Liga Turki.
Dilansir dari ESPN Global, Popovic mengungkapkan bahwa Kluivert cenderung menggunakan dua formasi utama, yakni lima bek dan empat bek.
“Kita akan melihat sejarah kepelatihannya, Kluivert belum memiliki sejarah pelatih kepala yang panjang. Namun, kita telah melihat struktur yang dimainkannya,” ujar Popovic.
“Dia berada di Turki, dia berada di Curacao, dan kami melihat bahwa dia memainkan formasi lima bek (dengan Curacao) dan di Turki dia memainkan formasi empat bek.” tambahnya.
Alex Pastoor Dibandingkan dengan Shin Tae-yong
Tak hanya Kluivert, Popovic juga menyoroti gaya permainan Alex Pastoor, asisten pelatih Kluivert. Ia membandingkan skema taktik Pastoor dengan Shin Tae-yong, pelatih yang sebelumnya menangani Timnas Indonesia.
Menurut Popovic, baik Shin Tae-yong maupun Kluivert memiliki kecenderungan menggunakan lima bek sebagai strategi bertahan.
Namun, Alex Pastoor lebih sering menerapkan formasi tiga bek saat melatih klub-klub sebelumnya.
“Shin memainkan formasi lima bek di Indonesia. Asisten pelatih Kluivert, Alex Pastoor, selalu memainkan formasi tiga bek di klub yang dilatihnya,” ungkap Popovic.
Analisis ini menunjukkan bahwa Australia telah memperhatikan detail struktur kepelatihan Timnas Indonesia untuk mempersiapkan strategi menghadapi laga nanti.
Fondasi Lama Jadi Fokus Australia
Alih-alih terlalu terpengaruh oleh perubahan di Timnas Indonesia, Tony Popovic lebih memilih untuk tetap menggunakan fondasi strategi yang telah dibangun sejak Oktober 2024.
Menurutnya, hal ini akan menjadi kunci bagi Australia dalam menghadapi laga melawan Indonesia, sekaligus persiapan menghadapi tiga pertandingan sisa di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Popovic menyebut konsistensi strategi yang sudah terbentuk akan lebih efektif dibandingkan mencoba mengadaptasi pendekatan baru hanya karena perubahan di struktur kepelatihan lawan.
Laga Australia vs Indonesia
Pertandingan antara Australia dan Indonesia akan digelar pada 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium.
Laga ini menjadi salah satu tantangan besar bagi Timnas Indonesia yang kini memasuki era baru bersama Patrick Kluivert.
Australia, yang dikenal memiliki skuad kuat dengan fisik dan kecepatan sebagai keunggulan utama, dipastikan akan memberikan tekanan berat bagi Tim Garuda.
Sementara itu, Patrick Kluivert dan Alex Pastoor diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam performa Indonesia di lapangan.
Komentar Tony Popovic yang meremehkan Patrick Kluivert menunjukkan bahwa Australia tetap memandang Indonesia sebagai lawan yang harus diwaspadai, meskipun dengan struktur kepelatihan yang baru.
Pertandingan pada 20 Maret 2025 akan menjadi ujian besar bagi Kluivert dan timnya untuk membuktikan bahwa mereka mampu menghadapi tekanan di level internasional.
Dukungan penuh dari suporter Indonesia tentu akan menjadi energi tambahan bagi Timnas Garuda untuk mencuri poin penting di Sydney.
Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Patrick Kluivert mengimplementasikan strateginya dan membawa Timnas Indonesia melangkah lebih jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026.