TERASMAJALENGKA.COM – Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak digemari berbagai kalangan, dari anak muda hingga orang tua.
Kabupaten Majalengka merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki area perkebunan kopi yang cukup luas.
Terdapat beberapa jenis kopi yang di produksi yaitu Kopi Robusta dan Kopi Arabica.
Varian kopi asal Majalengka saat ini telah semakin dikenal di pasar lokal dan nasional yang didorong oleh maraknya kedai kopi yang tumbuh pesat dan kian menjamur di berbagai wilayah.
Kedai kopi inilah yang menarik minat banyak konsumen milenial sebagai tempat untuk menikmati kopi.
Berikut ini merupakan grafik produksi kopi di Kabupaten Majalengka.
Jenis Kopi Unggul di Kabupaten Majalengka
Berdasarkan data dari Open Data Kabupaten Majalengka, produksi Kopi Robusta mendominasi jumlah produksi kopi di Kabupaten Majalengka, mencapai 207,6 ton pada tahun 2023. Diikuti dengan Kopi Arabika yang mencapai 63,6 ton pada tahun 2023.
Wilayah Potensial Perkebunan Kopi
Berdasarkan visualisasi peta sebaran produksi kopi di Kabupaten Majalengka, terlihat bahwa terdapat beberapa wilayah yang memiliki potensi tinggi untuk pengembangan perkebunan kopi.
Kecamatan Lemahsugih, Argapura, Malausma, dan beberapa wilayah di sekitarnya merupakan area yang potensial untuk perkebunan kopi.
Produksi kopi yang tinggi di wilayah-wilayah ini menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti iklim, kesuburan tanah, dan kondisi alam lainnya mendukung pengembangan perkebunan kopi di kawasan tersebut.
Top 10 Kecamatan Penyumbang Kopi Tertinggi
Kecamatan Lemahsugih mencatatkan produksi kopi tertinggi pada tahun 2023 dengan total 53,70 ton, diikuti oleh Kecamatan Argapura (36,34 ton) dan Maja (27,98 ton).
Data ini mengindikasikan bahwa kondisi di wilayah-wilayah tersebut mendukung pertumbuhan tanaman kopi, baik dari segi kualitas tanah maupun iklim.
Tren Produksi Kopi di Majalengka Periode 2018 - 2023
Terdapat dua jenis kopi utama yang dihasilkan, yaitu Arabika dan Robusta.
Produksi kopi Robusta cenderung lebih tinggi dibandingkan Arabika selama periode 2018 hingga 2023.
Pada tahun 2023, terlihat penurunan tajam pada produksi kopi Robusta menjadi 207,6 ton.
Penurunan ini mengindikasikan adanya faktor yang mungkin memengaruhi hasil panen di tahun tersebut, seperti kondisi cuaca, perubahan lahan, atau faktor ekonomi.
Secara keseluruhan, meskipun kopi Robusta mendominasi produksi, baik Arabika maupun Robusta mengalami penurunan produksi pada tahun 2023.
Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya tantangan besar pada sektor pertanian kopi di Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA: Kopi Majalengka Makin Diminati Pasar Nasional
BACA JUGA: Anjlok! Nasib Produksi Padi Di Majalengka Alami Penurunan, Begini Grafiknya!
Distribusi Benih Kopi Gratis di Kecamatan Lemahsugih
Sebagai langkah awal, Kecamatan Lemahsugih dipilih sebagai fokus distribusi benih kopi gratis ini untuk mendukung peningkatan produksi kopi Majalengka pada tahun 2024.
Selain itu, kecamatan seperti Bantarujeg, Malausma, dan Argapura juga dianggap potensial dalam pengembangan kopi karena karakteristik tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman kopi.
Dilansir dari Detikjabar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, Iman Firmansyah, menyampaikan bahwa “Ini adalah program prioritas kami untuk mengembangkan pertanian kopi di Majalengka. Kopi memiliki potensi besar menjadi komoditas unggulan daerah.”
Program ini akan menyalurkan benih kopi jenis arabika dan robusta yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing petani.
Selain itu, Pemkab Majalengka memberikan bantuan peralatan pengolahan kopi kepada kelompok tani agar petani bisa mengolah hasil panen secara mandiri dan meningkatkan nilai ekonomisnya.
Dengan dukungan pemerintah, diharapkan kopi Majalengka bisa terus berkembang menjadi produk yang berkualitas tinggi dan meningkatkan perekonomian daerah.
